Bagi kamu yang gemar film laga, atau mungkin mengikuti perkembangan festival-festival film di dunia, pasti kamu kenal dengan film "The Raid". Saat Festival Film Toronto pada 18 September 2011, film ini dinobatkan sebagai film laga terbaik dan memenangkan predikat Best Midnight Madness Film. Tak hanya di Toronto, film ini pun pernah dipertontonkan dalam Sundance Film Festival, Sitges International Fantastic Film Festival, SXSW Film Festival, dan Festival Film Busan. Judul boleh bahasa Inggris, namun ternyata "The Raid" diproduseri dan dibintangi oleh orang-orang Indonesia.
Mungkin kamu ingat dengan film "Merantau" (2009)? Film "The Raid" merupakan kali kedua sutradara Gareth Evans dan aktor Iko Uwais terjun dalam satu proyek.
Sutradara Gareth Evans memang bukan orang Indonesia asli dan sama sekali tidak memiliki darah keturunan Indonesia. Namun beberapa tahun belakangan ini, dia selalu tertarik dalam membuat film-film - baik dokumenter maupun komersil - yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia. Menurut IMDb, Dia bekerja sama dengan aktris senior Christine Hakim dalam membuat sebuah film dokumenter berjudul "The Mystic Arts of Indonesia: Pencak Silat".
Selain diperankan Iko Uwais, film ini juga diramaikan oleh beberapa aktor lain seperti Ananda George, Ray Sahetapy, Joe Taslim, Doni Alamsyah, dan Pierre Gruno.
"The Raid" akan diluncurkan serempak di beberapa negara seperti Indonesia, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat pada 23 Maret 2012.
Untuk penayangan di Amerika Serikat, film ini akan didistibusikan oleh Sony Pictures Classics yang juga mendistribusikan film "Crouching Tiger, Hidden Dragon". Kata Redemption ditambahkan sebagai judul khusus di Negeri Paman Sam tersebut, menjadi "The Raid: Redemption" tapi tanpa mengubah jalan cerita sedikitpun dan tetap dalam bahasa Indonesia. Masih untuk penayangannya di Amerika, Mike Shinoda dan Joseph Trapanese dipercaya untuk menambahkan efek musik demi mendukung film tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar