Pengklasteran Subtraktif didasarkan
atas ukuran kerapatan (potensi) titik-titik
data dalam suatu
ruang (variabel). Konsep dasar dari Pengklasteran Subtraktif adalah menentukan
daerah-daerah dalam suatu variabel yang memiliki
potensi tinggi terhadap
titik-titik di sekitarnya.
Titik-titik dengan jumlah tetangga terbanyak akan
dipilih sebagai pusat
klaster. Titik yang sudah
terpilih sebagai pusat klaster ini kemudian akan dikurangi potensinya. Kemudian
algoritma akan memilih titik lain
yang memiliki tetangga terbanyak untuk dijadikan pusat klaster yang
lain. Hal ini akan dilakukan berulang-ulang hingga semua
titik diuji.
Algoritma Fuzzy
Subtractive clustering adalah sebagai berikut (Kusumadewi, 2010) :
- Menentukan:
Matriks
X yang merupakan data yang akan dicluster, berukuran i x j, dengan i = jumlah
data yang akan di-cluster dan j = jumlah variabel/atribut (kriteria).
- Menentukan :
a. rj (jari-jari setiap atribut
data); j=1,2,..,m.
b. q (squash factor).
c. accept ratio .
d. reject ratio.
e. Xminj (min data yang diperbolehkan
dalam setiap atribut data) ; j=1,2,..,m.
f. Xmaxj (max data yang diperbolehkan
dalam setiap atribut data) ; j=1,2,..,m.
- Normalisasi :
i = 1,2,…,n ;
j=1,2,..,m
Dimana
:
Xij
= data ke-i atribut ke-j.
Xminj
= minimum data pada atribut ke-j.
Xmaxj
= maximum data pada atribut ke-j.
- Tentukan potensi awal tiap-tiap titik data
- i = 1; i adalah data ke.
- Kerjakan hingga i=n,
i.
Tj = Xij(Tj
merupakan data ke-i atribut ke-j); j=1,2,…,m
ii.
Hitung :
iii.
Hitung potensi awal :
Dimana :
Di merupakan potensi data ke-i
- Cari titik dengan potensi tertinggi
Dimana :
M
adalah titik dengan potensi tertinggi
h
adalah posisi titik yang memiliki potensi tertinggi
- Tentukan pusat cluster dan kurangi potensinya terhadap titik-titik di sekitarnya :
- Center = []
Center merupakan pusat cluster
- Vj = Xhj; j=1,2,..,m.
Vj merupakan nilai normalisasi pada
data dengan potensi tertinggi.
- C = 0
C merupakan jumlah cluster.
- Kondisi = 1
- Z = M
Z merupakan potensi titik yang diacu
sebagai pusat cluster.
- Kerjakan selama (Kondisi ≠ 0)&(Z ≠ 0)
i.
Kondisi = 0
ii.
Rasio = Z/M
iii.
Jika Rasio > accept ratio, maka kondisi = 1
Hal ini menandakan ada
calon pusat baru.
iv.
Jika tidak
o
Jika rasio > reject ratio, maka kerjakan :
o
Hal ini menandakan calon baru akan diterima
sebagai pusat jika keberadaanya akan memberikan keseimbangan terhadap data-data
yang letaknya cukup jauh dengan pusat cluster yang telah ada.
·
Md = -1
·
Kerjakan untuk i=1 sampai i=C:
§ , j=1,2,…,m
§
§
Jika (Md < 0) atau (Sd < Md), maka Md = Sd
·
Smd = √Md
·
Jika (Rasio + Smd) >= 1, maka kondisi = 1
Hal ini berarti data diterima sebagai pusat cluster.
·
Jika (Rasio + Smd) < 1, maka kondisi = 2
Hal ini berarti data tidak akan dipertimbangkan kembali sebagai pusat
cluster
o
Jika kondisi = 1, maka kerjakan :
·
C = C + 1
·
Centerc = V
·
Kurangi potensi dari titik-titik di dekat pusat
cluster :
§ , i=1,2,…,n; j = 1,2,…,m
§ , i=1,2,…,n
§
Di = Di - Dci
§
Jika Di <= 0, maka Di =
0; i=1,2,…,n
§
Z =
§
h = i, sedemikian hingga Di = Z
o
Jika kondisi = 2, maka :
·
Dh = 0
·
Z =
·
h = i, sedemikian hingga Di = Z
- Kembalikan pusat cluster dari bentuk ternormalisasi ke bentuk semula
- Hitung nilai sigma cluster :
σj
= rj * (Xmaxj - Xminj)/√8
- Hitung derajat keanggotaan setiap titik data Xi pada cluster ke-k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar