1. DAS: Ideal utk Local Data
Sharing
Direct-Attached
Storage (DAS) merujuk pada sistem penyimpanan digital secara langsung yg
terpasang ke server atau workstation, tanpa storage network di antaranya. Dgn
kata lain storage yg menempel langsung (point-to-point) pada server atau
komputer kita. Termasuk dlm kategori Direct-Attached Storage yaitu apabila kita
menggunakan eksternal storage yg dihubungkan ke channel eksternal SCSI card yg
kita gunakan. Teknologi ini cocok utk kondisi yag membutuhkan akses cepat ke
system disk karena DAS memiliki transfer rate yg sangat cepat antara server dan
hard disk. Jadi, banyak aplikasi yg umumnya compatible dengan teknologi ini.
DAS juga cocok utk jaringan yg kecil. Dari segi biaya serta kapasitas media
penyimpanan (hard disk), maka teknologi ini masih jauh lebih murah dibandingkan
dengan teknologi yg lain.
DAS sangat
ideal utk file sharing secara lokal dlm lingkungan dengan server tunggal atau
beberapa server, misalnya usaha kecil atau departemen atau kelompok kerja yg
tidak perlu berbagi informasi jarak jauh atau antar perusahaan. Perusahaan
kecil biasanya memanfaatkan DAS utk kebutuhan menyimpan file atau e-mail,
sedangkan perusahaan besar bisanya menerapkan teknologi campuran yaitu
menggunakan DAS disamping NAS dan SAN. DAS juga menawarkan kemudahan manajemen
dan administrasi, karena dapat dikelola menggunakan sistem operasi jaringan
dari server terpasang. Namun, kompleksitas manajemen dapat meningkat cepat
dengan penambahan server baru. Hal ini dikarenakan penyimpanan utk tiap server
harus diberikan secara terpisah.
Dari
perspektif ekonomi, investasi awal model penyimpanan DAS lebih murah. Ini
adalah sebuah keuntungan besar bagi manajer TI jika dihadapkan dgn anggaran yg
minim. DAS juga dapat berfungsi sebagai solusi sementara bagi mereka yg ingin
bermigrasi ke penyimpanan jaringan (network storage) di masa yg akan datang.
Utk perusahaan yg mengantisipasi pertumbuhan data, penting utk diingat bahwa
DAS terbatas dlm skalabilitas. Baik dari efisiensi biaya dan perspektif
administrasi, model penyimpanan jaringan (network storage) jauh lebih cocok utk
kebutuhan dgn skalabilitas tinggi.
Kekurangan
teknologi ini adalah berapa kapasitas yg dianggap ideal, bagaimana jika
estimasi awal yg telah ditentukan ternyata salah? Solusinya, tentukan estimasi
yg paling sesuai, dengan mempertimbangkan kebutuhan kapasitas utk beberapa
waktu ke depan. Kita juga harus me-maintain setiap DAS satu persatu,
menggunakan monitoring tools utk mengetahui besar kapasitas storage yg sedang
digunakan.
2. NAS: File-level data sharing yg cocok utk antar gedung
Network-Attached
Storage (NAS) adalah storage hard disk yg dikonfigurasi dgn memberikannya IP
Address dan dipasang di jaringan LAN (bukan dgn cara memasang langsung di
komputer yg menjalankan aplikasi), sehingga dapat diakses oleh beberapa user
sekaligus. Dengan cara memindahkan akses ke storage beserta manajemennya dari
server seperti ini, maka program aplikasi dan file dapat diakses lebih cepat,
tidak menggunakan resource prosesor yg sama lagi. NAS ini terdiri dari hard
disk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID multi disc) beserta software utk
mengkonfigurasinya. Dari sisi instalasi, perbedaan NAS dengan DAS adalah sejak
awal pengguna NAS sudah harus menentukan berapa besar hard disk yg akan
dialokasikan utk keperluan tertentu.
NAS
merupakan pilihan ideal utk perusahaan yg ingin mencari cara sederhana dan
biaya-efektif guna mencapai akses data yg cepat bagi banyak client pada tingkat
file. Pada awalnya NAS diperuntukkan kepada perusahaan kecil dan menengah.
Walaupun demikian, NAS tetap menjadi primadona dikalangan enterprise karena
harga dan kemudahan penggunaannya. Khusus utk perusahaan kecil, NAS merupakan
solusi terbaik karena NAS sangat mudah utk diinstall, digunakan, dan dikelola
walaupun tanpa orang TI sekalipun. Berkat kemajuan teknologi disk drive, mereka
juga mendapatkan keuntungan dari biaya yg lebih rendah dlm arti kata dpt
menekan anggaran belanja TI.
Pertimbangan
penting lainnya utk bisnis berukuran menengah atau perusahaan besar yg
menerapkan teknologi heterogen utk data sharing-nya, bahwa dengan DAS, setiap
server menjalankan platform operasi sendiri, sehingga tidak ada tempat
penyimpanan secara umum utk lingkungan campuran dari Windows, Mac ataupun
workstation Linux. Sedangkan sistem NAS dapat diintegrasikan ke dlm lingkungan
apapun dan melayani file pada semua platform operasi. Pada jaringan, sistem NAS
muncul seperti native file server utk masing-masing client yg berbeda. Itu
berarti bahwa file akan disimpan pada sistem NAS, serta diambil dari sistem
NAS, dlm format file asli si client. NAS juga didasarkan pada protokol industri
jaringan standar seperti TCP/IP, FC dan CIFS.
Kekurangan
NAS selain harga yg lebih mahal dibanding dengan DAS, yaitu kecepatan akses
dari server ke storage dibatasi oleh kecepatan jaringan yg dimiliki, karena NAS
diletakan dlm jaringan LAN. Selain itu, bila membutuhkan akses cepat ke block
device (seperti dlm aplikasi database), tidak disarankan utk menggunakan NAS.
Aplikasi yg membutuhkan akses ke block-device sangat bagus bila menggunakan
solusi Direct Attached Storage (DAS) atau Storage Arena Network (SAN).
3. SAN: Cocok utk blok data yg besar dgn metode akses teknologi jaringan
Storage
Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yg khusus,
terdiri dari server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan
LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah utk menangani trafik data dlm
jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth
yg ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah teknologi
komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan
dedicated yg platform-independent yg beroperasi dibelakang server. SAN terdiri
dari infrastruktur komunikasi, yg memberikan sambungan fisik, dan lapisan
manajemen, yg mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer
sehingga menghasilkan transfer data yg sangat aman dan handal. SAN merupakan
solusi konfigurasi masa depan utk media penyimpanan data dlm jumlah besar
(TeraByte) dlm berbagai servis yg berbasis online di internet maupun intranet.
Keuntungan utama dari SAN adalah:
- Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yg bebeda dan semua data lebih effisien dlm me manage-nya.
- Reliability: infrastruktur transport data yg dapat menjamin tingkat kesalahan yg sangat minimal, dan kemampuan dlm mengatasi kegagalan.
- Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yg proprietary.
- Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi utk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yg rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
- Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik utk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yg proaktif.
- Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yg baik, maupun kemampuan utk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen - SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yg rendah pada saat yg sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
SAN dan NAS
keduanya adalah teknologi media penyimpanan (storage) yg terhubung ke jaringan,
dan merepresentasikan teknologi penyimpanan dan jaringan. Bedanya adalah, kalau
SAN jaringannya itu dedicated utk peralatan penyimpanan (storage) dan host, yg
terpisah dari LAN/WAN di perusahaan. SAN di rancang utk menangani trafik data
dlm jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik
backup yg bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN
termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun
manajemen data yg terpusat. Sedangkan NAS adalah file server yg di khususkan,
tersambung ke jaringan. NAS menggunakan protokol LAN seperti ethernet dan
TCP/IP, yg memungkinkan NAS utk lepas dari limitasi yg ada di teknologi SCSI.
Produk NAS cenderung utk di optimasikan kepada penggunaan file server saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar